Andrea Hirata, tanpa ragu
saya akan bilang dia benar-benar seorang penulis hebat. Kagum padanya. Jalan hidupnya
benar-benar seperti quote pada gambar
di atas.
“Tanpa mimpi, orang seperti
kita akan mati –Arai.”
Cerita dalam bukunya menguak
tentang mimpi, tentang mimpi-mimpi yang
kelak berubah menjadi sebuah kenyataan. Ia percaya pada mimpi, tokoh-tokoh
dalam bukunya juga percaya dengan mimpi. Kenapa? karena bagi mereka tanpa mimpi
diri seakan mati. Sometime, I believe it.
Saya menemukan sebuah quote lainnya.
“Seberapa indah mimpi, jika
tetap mimpi?”
Saya hanya bisa tersadar, begitu
banyak tumpukan mimpi saya yang kemudian hanya menjadi mimpi belaka, menjadi
kertas-kertas coretan yang tidak berguna. Entahlah. Berbicara lelah? Saya sudah
begitu lelah, tetapi saya selalu ingin bangkit. Mungkin karena saya masih
mempunyai harapan. Kelak, saya benar-benar akan berada pada titik itu, titik
yang telah ditemui oleh para pemimpi,
kesuksesan.
Hari ini, genap sudah. Dari 8
mimpi saya berminggu-minggu yang lalu hanya satu yang memenuhi ekspektasi. Beginilah,
dan saya harus tetap bersyukur. Kenapa? karena Tuhan masih memberikan keadilan
buat saya, dibalik ketidakadilah orang-orang di luar sana. Saya hanya percaya,
seperti modal-modal para pemimpi “believe
it and do it”.
Jadi di sinilah saya, sedang
mencoba merangkai mimpi-mimpi baru. Mimpi-mimpi yang sederhana mungkin, dan
setelah itu believe it and do it.
Come on,
buat kita semua para pemimpi, bermimpilah. Mungkin benar, seberapa indah mimpi
itu jika hanya sebuah mimpi apa artinya? Tapi percayalah, orang-orang di luar
sana lahir dengan mimpi. Wujudkan semua mimpimu setidaknya 1 dari 100 mimpi itu
bisa menolong kita dari rasa ‘ketidakadilan dunia’.
#Fasting12
No comments:
Post a Comment