Saturday, April 18, 2015

Catatan Hati


“Setiap kita punya teman yang mengaku sahabat, suatu ketika, mereka akan terlihat seperti orang lain”
-Sam, catatan akhir kuliah-

***

Suatu ketika seekor kadal terjepit pada sebuah tumpukan kayu. Ia tidak mampu menolong dirinya sendiri. Ekornya semakin ciut dan mengeluarkan sedikit cairan yang membuatnya merasa tambah sakit. Dari balik semak, munculah seekor kancil yang baru saja melintasi sungai untuk minum. Mendengar isakan tangis sang kadal, sang kancil menghampiri tumpukan kayu tersebut. Dilihatnya kadal tersebut merintih kesakitan berusaha mengangkat beban kayu yang begitu besar untuk menarik ekor mungilnya yang terjepit. Tanpa menunggu permintaan tolong kadal tersebut, kancil langsung menendang-nendang tumpukan kayu yang lain. Perlahan, beban kayu yang menjepit ekor kadal jatuh dan kadalpun terlepas dari jeratan kayu yang nyaris membunuhnya. Beribu ucapan terimakasih kadal ucapkan kepada kancil karena telah membantunya. Sang kancil hanya teesenyum dan berkata bahwa sudah seharusnya ia melakukan hal tersebut, karena mereka berteman. Kemudian kancil mengajak kadal menuju tepi sungai untuk mencuci lukanya. Setelah itu kancil memetik beberapa daun hijau dan kemudian membalut ekor kadal dengan daun yang ia yakini bisa mengobati luka tersebut. Kadal mengucapkan terimakasih kembali kepada kancil. Dan kancil masih tersenyum sambil mengatakan hal yang sama, bahwa sudah semestinya ia melakukan hal tersebut karena mereka berteman.

Selang beberapa minggu kemudian. Kancil mengitari tepi sungai sambil mencari makanan untuk mengganjal perutnya yang lapar. Dalam perjalanan, tiba-tiba ia jatuh tersungkur pada sebuah lubang sehingga kedua kakinya tenggelam dalam tanah. Tangannya berusaha mengangkat tubuhnya keluar dari lubang.Tubuhnya terjepit ranting-ranting pada semak di tanah. Tetes demi tetes darah mengalir perlahan dari sisi lengan kiri tubuh kancil akibat luka dari ranting. Kakinya yang terjerat dalam lubang mencoba menggapai sesuatu. Tetapi berulang kali ia mencoba usahanya tidak membuahkan hasil.

Beberapa saat kemudian. . .

Kancil sudah tidak bernafas lagi.

***

Ada hal-hal yang tidak pernah bisa kita pastikan. Hidup bisa saja dimulai dari “A” namun belum tentu akan berakhir dengan “Z”. Begitupun orang-orang disekitarmu. Mereka bisa saja hadir dalam keadaan sebaik apapun, tetapi belum tentu bisa tetap bertahan dalam keadaan yang bagaimanapun. Hidup tidak pernah jauh dari “kedatangan dan kepergian”. Semua bisa saja sama dalam satu waktu, tetapi tidak ada yang bisa menjamin semua yang sama akan tetap sama hingga waktu berakhir. Hidup tidak memperjuangkan hidupnya, kitalah yang memperjuangkan hidup ini.

No comments:

Post a Comment