Saya yang
lelah dengan harapan
Atau
Harapan
yang lelah dengan saya?
.
Ini
tentang harapan. Bahwa untuk mencapai suatu tujuan kamu pasti punya 'harapan',
sudah semestinya.
Ini
tentang harapan. Bahwa untuk memulai sesuatu kamu pasti punya latar belakang
berupa 'harapan', sudah seharusnya.
Ini tentang
harapan. Bahwa ketika kamu mulai berhenti berharap, maka tidak akan pernah ada
lagi sebuah "harapan".
Pernahkah
saya merasakan lelah karena "harapan"?
Jawabannya
tentu saja. Ya. Saya, bahkan sampai detik ini masih berpikir bahwa raga serta
jiwa ini benar-benar lelah dengan harapan. Rasanya semua harapan hanya
menggantung-gantung di langit bak siput mencoba meraih bintang. Rasa-rasanya
semua lelah dan penantian juga waktu hanya ilusi belaka yang terbuang sia-sia.
Bahwa hidup dengan harapan seperti suatu kemustahilan.
Saya
lelah berharap. Bukan karena saya tak mampu, pun harapan terkadang terlalu
menyakitkan. Saya lelah menanti-nanti mimpi yang tak kunjung tertulis dalam
sebuah kertas kenyataan. Lelah, bahwa hidup harus didasarkan pada ketidakpuasan
sebuah harapan.
Saya
jadi ragu. Benarkan saya lelah menanti sebuah harapan? Atau harapan yang lelah
menanti saya. Menunggu saya kembali pulang pada sebuah HARAPAN, tiada
kelelahan. Menunggu saya untuk kembali pada pelukannya.
No comments:
Post a Comment