Friday, May 2, 2014

Enjoy The Process

“Do your best”

Setiap orang selalu ingin yang terbaik. Pertanyaannya adalah, “yang terbaik itu yang seperti apa?
Dan itu yang selalu hampir jadi permasalahannya. Karena definisi ‘terbaik’ bagi setiap orang hampir sama dan hampir berbeda. Konsekuensinya apa? Hampir selalu terjadi perdebatan.

Kemarin saya mengikuti salah satu acara tentang ‘ghazwul fikr’ konsepnya tentang perang pemikiran. Pengisi acaranya adalah seorang dosen yang, bagaimana harus saya katakan, jujur saya begitu termotivasi dan sama sekali tidak kecewa mengikuti acara tersebut dari awal hingga akhir. Karena biasanya, keburukan saya adalah ketika pemateri dan materi yang disampaikan tidak menarik bagi saya, saya pasti langsung mengalihkan diri dengan kegiatan lain. Dan kali ini, sungguh saya benar benar menyimaknya dan mengajukan sebuah pertanyaan di akhir, ketika dibuka acara untuk bertanya bagi beberapa orang.

Apa yang membuat saya begitu tertarik dengan materi tersebut?

Hal yang membuat saya sangat tertarik adalah karena materi ‘enjoy the process’. Karena menurut pengalaman sebelumnya dan pengalaman orang lain juga tentunya, sesuatu yang dikerjakan tanpa enjoy atau tidak ada asik asiknya atau juga dengan terpaksa, tidak akan berjalan mulus pun berhasil dengan sukses. Ibaratnya seperti melempar bola ke ring basket, jika dilempar hanya sekedar melempar saja tanpa niat yang sungguh sungguh hasilnya adalah bola sama sekali tidak akan masuk ke dalam ring, pun menyentuh ring.

Oleh karena itu, kenapa ‘enjoy the process’ membuat saya benar benar menyimaknya dan memahaminya. Karena itulah hidup yang selama ini saya lalui. Saya jadi bertanya pada diri sendiri. Sudahkah saya melakukan ‘enjoy the process’ dalam hidup ini?

Karena sesungguhnya dalam hidup ini, sesuatu yang kita kerjakan sebaiknya berorientasi pada proses bukan pada hasil. Contohnya seperti dalam beribadah. Sesungguhnya, ibadah yang kita lakukan adalah melakukannya dengan nikmat,  bukan mengharapkan nikmat pada hasil ibadah yang kita lakukan tersebut. Ketika kita melakukan ibadah dan memohon kepada Tuhan, sesungguhnya hal terbaik yang kita lakukan adalah bahwa kita senang dan merasa nikmat melakukan ibadah tersebut. Urusan surga ataupun neraka hasilnya, Tuhan lah yang berhak menentukan. Seberapa pantas kita mendapatkan surga setelah proses yang selama ini kita lalui, atau malah sebaliknya neraka.

Dibalik itu semua, pada hakikatnya sebuah proses itulah yang patut kita nikmati, meskipun kita mengharapkan sebuah hasil yang indah untuk kita nikmati. Kita tidak ingin cepat cepat mengakhiri sebuah proses ketika proses itu terlalu nikmat. Ibaratnya seperti seorang pecandu sepak bola. Meski harus bergadang tengah malam pun tugas deadline menanti tetap nonton menyaksikan club tercinta yang sedang bertanding, ditambah sorak sorakkan gembira serta tepuk tangan meriah ketika salah satu tendangan bola berhasil masuk ke gawang pun bergaduh riakesal ketika bola menyeleweng dari gawang. Apa yang terjadi ketika permainan bola tersebut telah usai? Tidak ada lagi suatu kenikmatan luar biasa seperti ketika menonton pertandingan tersebut. Yang ada hanyalah cerita cerita tentang menang atau kalah pada akhirnya.

Apa yang terpikirkan?
Tidak ingin mengakhirinya bukan?

Seperti itulah ‘enjoy the process’. Ketika kita benar benar telah enjoy dalam suatu prosess, dan begitu nikmat melakukan proses tersebut tentu saja tidak ingin mengakhirinya begitu cepat. Seperti itulah hidup. Ketika saya, kamu, ataupun kita telah benar benar menikmati proses hidup ini, kita tidak ingin mengakhirnya terlalu cepat, tidak ingin mendapatkan suatu tujuan dalam proses ini terlalu cepat.

Because you will hope the process never be ending.

Jadi karena kita telah melakukan suatu proses dengan nikmat, meskipun target dari sebuah tujuan tidak terpenuhi, hasil akhirnya dapat yaitu suatu yang bisa kita nimati. Maka dari itu, jangan hanya berorientasi pada hasil akhir, berorientasilah pada sebuah proses. Tidak ada yang salah pada sebuah target, target juga penting dalam hidup ini, yang salah adalah hanya berorientasi pada target akhir.

“Do your best, the process”

No comments:

Post a Comment