Sunday, February 24, 2013

Maafkan aku


Mungkin setiap hari aku butuh tertawa. Yaa tertawa lepas, tanpa beban. Tapi, apa yang terjadi pada ku? Aku seperti menjadi orang yang lebih sering menangis. Aku sendiri tak mengerti dengan diri ku yang sampai saat ini masih menyimpang dari diriku yang sebenarnya. Aku hanya ingin kembali ke kehidupanku yang dulu. Seperti dulu, ketika aku masih bisa tertawa lepas dan sebahagia aku dulu, tanpa beban.

Kenapa? Apa aku mulai bosan hidup?
Kenapa dengan hidup aku? Aku seperti menjalan kehidupan orang lain.
Mungkin saat ini aku butuh udara segar, sesegar yang dulu pernah ku hirup mungkin. Agar semua beban dan penat ini terbang. Lepas dari tubuh yang mulai berubah menjadi sosok asing bagi diriku. Bahkan jiwa ini. Kami tak bisa seperti dulu, yang saling berkomunikasi menggunakan bahasa  yang hanya kami mengerti.
Ku harap seseorang bisa memahami ku saat ini. Memahami perubahan yang terjadi pada ku dan mengembalikan sosok ku seperti aku dulunya.

Seseorang…

Adakah?

Ku harap, kau datang. Mengulur kan tanganmu. Membangkitkan ku. Mengembalikan jiwa ku yang mulai berubah. Menjadikanku sosok yang dulu pernah kamu kenal.

Maaf, selama ini aku telah membuat mu ikut berubah mungkin.

Maaf, selama ini aku kurang memahamimu. Tepatnya, sama sekali tidak memahamimu.

Maaf, selama ini aku hanya hidup dalam keegoanku yang tak pernah memberikan kesempatan untuk mu.

Maaf, selama ini aku hanya membuat kamu yang selalu  merasa bersalah dan meminta maaf padaku. Dan tidak pernah sekalipun aku berusaha untuk meminta maaf terlebih dahulu, meskipun aku sadar aku yang bersalah atas semua yang terjadi.

Maaf, selama ini aku hanya memikirkan diriku dan perasaan ku sendiri.
Karena, kau tahu, atau mungkin kau tidak tahu. Aku begitu terluka, aku begitu sakit dengan keadaan ku yang seperti ini.

Maafkan aku, selama ini aku hanya aku sendiri.
Aku hanya butuh waktu mungkin. Ku harap kau bisa memahami keadaan ku.

Dan terakhir kali, aku meminta maaf. Maaf jika selama ini aku hanya meminta kau untuk memahami keadaan ku, tanpa pernah ku mencoba untuk memahami keadaan mu.

Ku harap, kau bisa mengerti…

No comments:

Post a Comment