“Apa yang lebih penting dari ‘MEMAAFKAN?
Menurut saya adalah “KOMUNIKASI”. Bicara. Cerita. Ungkapkan.
Tanpanya mungkin kata maaf tak akan
pernah hadir. Tanpa bicara satu sama lain, saling memahami tak akan pernah
hadir pula.
Ini yang kerap terjadi diantara kita,
di sela-sela kehidupan yang kita lalui setiap hari. Tanpa disadari, kita kerap
menggores sesuatu pada diri seseorang. Meninggalkan sebuah luka. Apa itu karena
sebuah pembicaraan, chat, perbuatan, candaan, apapun. Itu kenapa, kita harus
menjadi manusia yang ‘peka’. Kalau tidak peka, berusahalah menjadi kurang peka,
setidaknya ada sedikit ke-peka-an, agar hidup lebih terasa punya
interaksi.
Saya punya sebuah quote dari salah satu penulis favorit saya.
“Jangan menunda. Jangan habiskan separuh
hidupmu untuk menunggu waktu yang tepat. Seringnya, saat kau sadar, waktu yang
tepat itu sudah lewat. Kalau sudah begitu, kau cuma bisa menyesal.” – Windry Ramadhina.
Menyesal.
Ini dia salah satu alasan mengapa saya
katakan “setidaknya ada sedikit ke-peka-an” kalau tidak, siap-siap menerima
sebuah penyesalan.
Kalau pikiran kita asik berlarut-larut
dalam hal:
“Nanti saja, terlalu cepat.”
“Besok saja, sepertinya besok suasananya
lebih tenang.”
“Jangan sekarang, sedang sibuk. Terganggu
konsentrasi.”
“Lusa saja, hari ini dan besok belum bisa fokus.”
Akan ada begitu banyak alasan untuk
memulai sebuah ‘komunikasi’, jika tidak pernah memulainya dari SEKARANG.
Jadi, ingin memilih bahwa SEKARANG adalah waktu yang tepat, atau
menunggu sebuah PENYESALAN?
No comments:
Post a Comment