Malam
ini, sepi ya. Mungkin karena tawamu telah lama hilang dalam ingatanku. Atau
bahkan, karena senyummu tak lagi jadi alasan untuk mentari pagi ku. Bayanganmu
telah lama memudar.
Malam
ini, saya dm-an dengan salah satu teman favorite. Sebut
saja begitu. Katanya, dia rindu masa lalu.
Ah,
sudah lama tidak berbicara masa lalu dengannya. Saya benar-benar disibukkan
oleh masa depan akhir-akhir ini. Karena pada akhirnya saya percaya, berjalan
beriringan dengan masa lalu hanya membuat langkah saya semakin tertahan. Ada
saja penghambat yang silih berganti.
Hingga
malam ini, tiba-tiba kepingan masa lalu kembali bermain di kepala saya, namun
tidak lagi menorehkan luka – seperti dahulu. Sebab, sakitnya kini
sudah tergantikan.
Kemudian
saya berkata pada teman favorite:
“Terus
melangkah. Masa lalu, cukup dijadikan pelajaran. Jangan dijadikan sandaran
untuk masa depan.”
5
detik kemudian saya mencintai kalimat tersebut.
“Menasihati diri sendiri mungkin
memang tidak pernah berhasil. Namun akan ada waktu dimana pengalaman-pengalaman
itu membuat mu menjadi seorang penasihat baik kepada yang mengalami hal serupa.”
No comments:
Post a Comment