Wednesday, January 18, 2017

Sehelai Kenangan

Aku rindu dirinya.
Gelak tawanya mengubah deru jantungku. Bukan rasa jatuh pada cinta yang mendalam, hanya perihal rasa tenang dan damai.

Ku langkahkan kaki menuju trotoar, deru mesin masih sama. Ribut, tak berarti. Ku palingkan wajah, mencari sebuah bangunan yang memanggil, aroma racikan bumbu goreng menggumpal bulu-bulu hidungku. Ku langkahkah kaki, meski mesin ribut tak berpaling dan menjauh. Ku temukan dirinya duduk dipojok jendela berbingkaikan jemari pohon. Ku letakkan setangkai aster putih, bukan bunga favoritnya. Hanya sisa perjalanan ku yang begitu membosankan.

Kemudian kami diam. Hanya diam. Sampai dering jam 6 sore bergema keras.
Aku bangkit. Memetik satu helai kelopak aster yang ku letakkan tadi. Kemudian pergi tanpa sepatah kata. Dia hanya menggumam dalam bisu.

END


No comments:

Post a Comment