Thursday, August 4, 2016

Bertepi Rindu

Dear Teman

Selamat menata kembali hati yang telah rapuh. Bila nanti tak kunjung baik, jangan pernah menyerah.

Tahukah kamu, antara rindu dan kecewa hanya terpisahkan oleh selaput yang begitu tipis, transparan. Bahkan sekalinya tersapu oleh angin mudah terberai begitu saja.

Pernahkah kau rindu pada suatu waktu? Lalu kecewa pada waktu yang sama?

Mungkin, menulis tentang hati tidak akan pernah habis. Karena hati yang tercipta, tidak pernah sama. Bisa saja, hati terbuat dari lapisan tembaga yang kuat, mudah membawa arus. Bisa juga, hati terbuat dari abu, sekalinya tersapu hilang tanpa jejak.

Teman, tahukah kamu diantara jeda angin dan daun-daun yang gugur, selalu ada rindu yang memberi salam. Dalam hembusannya yang sejuk, rindunya bulan bertemu mentaripun sempat tersampaikan. Seperti gagah, memiliki otot-otot yang karisma, rindu selalu menari-nari seperti ombak yang hilir jatuh bangun pada pantai. Pada anginnya, akhirnya rindu yang tersampaikan pun berpisah juga.

Karena, tidak semua jeda angin dan daun-daun gugur sempat menitipkan perihal rasa. Ada seselip debu yang menghalang rindu, menghalang rasa yang ingin tersampaikan. Ada sebongkah harapan yang lenyap diterpa kepulan debu, perlahan. Pada rindunya purnama yang kian berkabut. Begitulah rindu, akhirnya pulang tanpa pamit. Tanpa asa yang menjemput bahagia. Pulang. Dengan air mata. Pulang. Dengan kecewa.

I’m not mad, I’m hurt.
Mungkin begitulah kata rindu pada rindunya. Pada kerinduannya.
Apakah angin dan daun gugur menyalahkan debu? Mungkin iya, mungkin tidak.

Selamat menata kembali hati yang telah rapuh. Bila nanti tak kunjung baik, jangan (kembali) menangis.

Tahukah kamu, antara tangis dan tawa tersimpan sebuah harapan. Harapan untuk melanjutkan mimpi. Harapan yang pernah dibangun, teman. Harapan yang sudah dihancurkan, teman.

Pernahkah kau rindu pada suatu waktu? Lalu kecewa pada waktu yang sama?
Jawabannya, tentu saja.

Pada angin, pada daun gugur yang pernah menyimpan rindu. Tentu saja.


Selamat berindu pada kerinduan. Bila nanti sudah pulih dari rindu, segera temukan rindu yang lebih peka.

No comments:

Post a Comment