Tuesday, February 12, 2013

Tentang Ini, yang tidak perlu kamu tau..



Aku masih belum bisa mengendalikan emosiku. Aku lemah. Apalagi dengan keadaan yang seperti ini. Seharusnya aku bisa melawannya, seharusnya aku bisa bangkit, seharusnya aku tidak mudah terjatuh seperti ini.

Mungkin inilah bagian dari diriku yang akhirnya keluar. Yang selama ini telah tersimpan, terpendam dengan berbagai emosi ku, yang terus terpendam lagi dan lagi.

Sesuatu yang hampa.

Mungkin aku harus tegar. Hah, apa? Tegar? Apa yang terjadi dengan ku?
Mungkin ini masih tentang kemarin kemarin dan kemarin. Tentang temanku, mungkin sahabatku. Sama saja. Tak ada perubahan. Ya aku tau, aku tak perlu menunggu, karena itu hanya akan membuang waktu ku. Lebih baik aku belajar, mempersiapkan diri menuju hari akhir perjuangan. UN, cayoo..

Sejujurnya aku lelah. Aku lelah dengan keadaan ku yang seperti ini, dengan keadaan kami yang seperti ini. Tapi, apa yang bisa ku lakukan? Semuanya telah berubah teman. Tak kan ada lagi hal yang selama ini ku impikan. Never! Jadi, aku harus terima. Mulai sekarang, aku harus bisa menerimanya, menerima keadaan kami apa adanya.

Well, sebenarnya posting ini gak khusus tentang kemarin kemarin kemarin lagi memang. Ini lain lagi.
Yang akan aku bahas di sini adalah tentang impian, cita cita, kebahagiaan, merelakan, dan mungkin sedikit tentang sakit.
Bagaimana rasanya merelakan seseorang?
Seperti ini.

Ku pikir, aku hanya selesai jika aku menutup lembaran tentang harapan ku, yaitu teman. Ya tak usah aku ceritakan lagi. Itu hanya akan membuat mata ku kembali berkaca kaca.

Mengejar impian dan cita cita adalah hal lumrah yang harus dan mungkin di lakukan setiap orang. Apapun, demi cita cita dan harapan, pasti akan di lakukan. Nah sekarang, bila impian itu sudah muncul di hadapan kita, apakah kita akan melepaskannya? Melepaskannya demi sesuatu yang tak pasti? Tidak bukan? Mungkin itulah di rasakannya.

Mungkin, kalau aku menjadi dirinya, aku juga akan melakukan hal yang sama. Demi sebuah cita cita dan impian selama ini, serta masa depan.
Jujur, sebenarnya ini bukan hal yang berat bagiku. Ia pergi ataupun ia tetap disini. Kehidupan tidak ada yang tau kan? Bagaimana kehidupan kedepan, akan berubah atau tidak? so, kenapa aku harus berat merelakannya? Hey, jangan membuat sesuatu yang membuat semuanya kacau. Setiap orang punya tujuan hidup masing masing. Bagitupun dia, aku. Apa salahnya dia mengejar impiannya dan menuju hidup yang lebih baik? Tidak ada yang salah kok. Yang salah mungkin perasaan aku yang seperti ini. Kenapa harus sedih? Hey, perasaan seperti ini lumrhkan? Setiap orang mengalaminya. Tapi, aku mungkin terlalu berlebihan. Hahaha aku harus tertawa dengan sikap ku sendiri. Ini sungguh tidak fair untuknya. Aku tidak boleh seperti ini. Apa masalahnya? Tidak ada kan?

Aku seperti ini mungkin karena memang akhir akhir ini aku merasakan sesuatu yang bukan diriku. Mungkin kali ini juga bukan diriku, tapi kalaupun ia kali ini adalah diriku, tidak ada yang salah bukan? Aku hanya perlu tidak egois dan memikirkan perasaanya. Tidak ada yang salah bukan bila ia bahagia? Aku? Itu hidupku, aku akan mengurusnya, akan.

Ya intinya, meskipun saat ini aku egois,tapi percayalah. Aku bahagia untukmu. Apapun. meskipun terkadang sakit akan lebih dahulu menyapaku dan mengobrol ngobrol dengan ku. Apa salahnya? Aku hanya butuh waktu, menemani sakit ini hingga ia pergi. Setelah itu, aku juga akan mencoba bahagia. Sudah ku katakan bukan, ini hidup aku. Aku yang akan membuat hidup ku ini bahagia. Ku harap, kebahagiaan itu juga datang pada ku, seperti sedih yang datang menyapaku dan mengobrol dengan ku. Entah dalam waktu yang berapa lama. Ku harap kebahagiaan akan lebih lama mengobrol dengan ku dari pada sedih. Maafkan aku sedih, tapi aku juga ingin bahagia.

No comments:

Post a Comment