Wednesday, April 11, 2018

Melangkah, sambil Memberi


Apa sih arti “Memberi” buat kamu?
Jika hanya sekedar ‘memberi’ lantas kau ‘pergi’, ya apalah arti.
Kau tau, setidaknya ketika kau ‘memberi’ kau harus ‘berarti’.

Beberapa hari lalu saya berjalan mengitari kampus melakukan sebuah survei, semacam wawancara singkat. Bersama seorang teman, sebut saja, B, yang setia menapaki langkah demi langkahnya menemani langkah saya. Aaah terlalu banyak kata ‘langkah’, padahal kau tau, langkah kita tidak beriring jua. Hhuuff.

Mata saya tertuju pada seorang Bapak yang terlihat semakin tua, semakin lelah, namun terlihat bahagia menata setiap doa dan harapannya. Saya langsung mengajak B untuk menghampiri Bapak tersebut. Sudah saya duga, umurnya terbilang cukup tua, hampir menginjak usia60. Dengan tawa ringan dan aura yang begitu positif saya mendekati Bapak tersebut kemudian menjelaskan sedikit niat saya, tentu saja untuk mewawancarai beliau.

Tanpa menuntut penjelasan lebih lanjut, Pak S, sebut saja begitu, langsung menyetujui permintaan wawancara saya.

1
2
3
Beberapa pertanyaan pun ia jawab dengan wajah yang begitu, apa ya, saya sendiri bingung menjelaskannya. Yang saya rasakan adalah ‘tenang’, juga ‘damai’. Meskipun sempat sedikit lari dari pertanyaan yang saya ajukan, Pak S cukup antusias memberikan pengetahuan dan pengalamannya. Jatah wawancara yang hanya paling lama akan menyita waktu 5 menit, dengan Pak S menjadi lebih dari angka tersebut. Tetapi, apa yang ia bagi cukup inspiratif. Ada beberapa tamparan ringan di kepala saya yang terus mencuat setiap kali Pak S menceritakan pengalamannya.

Hei
Rasanya
Meski ada sembilu
Ada gejolak
Kau tetap harus membuka mata
Melebarkan telinga
Mendengar suara mereka
Agar ada ‘isi’ pada duniamu

Lihatlah
Hal hal sederhana justru tidak lahir dari sebuah kesiapan yang besar. Hal hal kecil bermakna lahir dari langkah demi langkah yang ikhlas, yang sebenarnya tidak pernah sia-sia.

Pak S
Semoga kemanapun langkah rezeki yang Tuhan berikan, semoga Bapak tidak pernah menyesal, terus menginspirasi.

Apapun yang pernah kita beri pada ‘kehidupan’ kemarin dan saat ini, adalah jawaban yang akan kita tuai kemudian hari - K

No comments:

Post a Comment