Beberapa hari lalu sosial media digemparkan
oleh pemblokiran sebuah situs menulis. Sebut saja nama lengkapnya Tumblr.
Setelah beberapa tahun lalu (2016) media yang
bernama tumblr ini dinyatakan diblokir, tahun ini hal tersebut kembali terjadi .
Alasannya sama seperti tahun itu. Bahwa di
tumblr terdapat sekitar 360 akun pornografi yang dipastikan dapat
merusak moral bangsa, begitulah. Jadi kemenkominfo telah menghubungi pihak
tumblr dan mengatakan untuk membasmi akun akun tersebut selama 2x24 jam. Disayangkan,
tidak ada respon apa apa dari pihak tumblr (begitu yang saya ketahui). Maka di pemblokiran Tumblr pun terjadi.
Let’s we
think together.
Di dunia maya ini, begitu banyak situs yang
beranfaat dan salah dimanfaatkan.
Sebut saja tumblr.
Saya yakin sekali, ada begitu banyak penulis
hebat yang melahirkan karya-karyanya di sana. Bahkan, separuh imajinasinya dituangkan dalam tumblr. Saya pikir pemblokiran tumblr seperti mematikan
kekreatifan para penulis. Ok, masih banyak media online menulis lainnya.
Tetapi, bagaimana dengan karya-karya mereka yang telah di posting dalam tumblr?
Drop it.
Jujur saja, yang namanya pornografi tidak hanya ada di tumblr saja, please. Youtube,
twitter, blog, instagram, wattpad, pinterest, facebook, dan beberapa situs lainnya pasti ada
hal-hal negatif. Nah, tergantung kita sebagai pengguna, ingin memanfaatkan
social media tersebut untuk hal yang seperti apa?
Saya percaya, jika di tumblr ditemui sekitar 360
akun pornografi, Youtube pasti memiliki angka yang lebih besar dari tumblr.
Tetapi mengapa harus tumblr?
Dari ribuan atau bahkan lebih pengguna
tumblr, pemblokiran ini hanya fokus pada hal buruk dari 360 akun yang mengandung
porografi. Pemblokiran ini bertujuan untuk membasmi akun akun tersebut, tetapi
pernahkah terlintas bahwa angka tersebut tidak pernah menyayingi ribuan akun
positif lainnya. Dari satu penulis mampu mengalirkan semangat menulisnya
pada yang lain. Dari satu kalimat penyemangat, mampu mengubah arti sebuah
kehidupan bagi seseorang.
Hei, mungkin yang perlu diblokir bukanlah
tumblr. Tetapi pola pikir. Bagaimana
mematikan suatu hal buruk tanpa perlu men-CACAT-kan ribuan hal baik.
Apa bisa dipastikan dengan pemblokiran
tumblr, pornografi tidak akan ditemukan di social media manapun???
Beberapa hari lalu juga, penulis tumblr sudah
membuat petisi untuk mengumpulkan tanda tangan ketidaksetujuan atas pemblokiran
tumblr. Targetnya adalah 15.000 (tahun 2016 berhasil dikumpulkan 10.000 tanda
tangan). Dan pagi ini, saya menemukan sudah sekitar lebih dari 11.000 tanda tangan.
Apresiasi yang luar biasa dari kalian semua, baik pengguna tumblr maupun bukan.
Klik link di sini. Bantu kami, pengguna tumblr, untuk mendapatkan dunia kami
kembali. Dan kalian, tentu saja bisa bergabung secara gratis ditumblr.
2 hari lalu, saya baru tau bahwa ada aplikasi
yang tetap bisa akses ke laman tumblr. VPN. Tetapi tetap saja, meskipun tumblr bisa
diakses melalui vpn, rasanya seperti ingin masuk ke rumah sendiri, tetapi perlu
mengetuk pintu rumah orang lain (nyambung gak?).
Semoga, dengan usaha pada penulis yaitu
mengadakan petisi pengumpulan tanda tangan untuk menolak dan mengembalikan
tumblr, tumblr bisa kembali seperti sediakala. Semoga.
Sekali lagi, kalian bisa membantu para pengguna tumblr agar akun mereka dapat kembali dengan menandatangani petisi disini. Terimakasih.
No comments:
Post a Comment