Sunday, December 31, 2017

Mine


Hari itu, yang pasti saya bahagia. Saya bisa menemani mereka disudut tribun dekat panggung. Setidaknya, begitulah.

Saya memutuskan untuk istirahat sejenak minggu itu. Setelah melewatkan hari yang cukup melelahkan dari senin hingga kamis. Namun, apa boleh dikata. Baru sehari saya meletakkan rasa lelah dalam kebahagian semu yang sederhana, Doping 1 sudah menyuruh saya menyegerakan hal-hal wajib. Ada deadline jurnal internasional dalam waktu dekat, 31 Agustus dan itu hanya tinggal 5 hari lagi.

Di sisi lain, saya sedang mengejar target untuk naik seminar hasil sebelum keberangkatan saya. Saya berencana akan naik seminar hasil di minggu ke dua bulan September, itu adalah 3 minggu kedepan namun harus selesai 2 minggu dari sekarang untuk mendaftar. Kemudian sidang di minggu ke tiganya. Waaaw. Entah apa yang saya pikirkan saat itu. Saya ingin segera mungkin mengakhiri ‘penderitaan’ dan bersenang-senang saat kegiatan SMP nanti.

Sambil membuat hasil, konsul sana – sini, saya pun mengerjakan jurnal yang Doping inginkan. Sabtu & Minggu yang saya rencakan untuk melihat deburan ombak harus saya batalkan. Saya memilih duduk didepan laptop dan menemui Doping untuk konsul hasil penelitian dan jurnal. Ini yang membuat unik, Doping 1 saya justru available saat weekend. 

Saya berubah drastis minggu-minggu itu. Bukan, bukan berat badan saya. Tetapi, wajah, mood, dan perasaan saya. Saya bahkan sudah jarang sekali meng-update lagu lagu terbaru di youtube seperti yang biasa saya lakukan. Untuk bertemu dan berpas-pasan dengan orang saja, saya bahkan sulit memasang wajah ramah seperti biasanya (ah, masak?). Hingga 1, 2 orang memberanikan diri berbicara pada saya. “K, kamu kenapa? Lagi banyak masalah?” atau “K, kok ngeri ketemu kamu akhir-akhir ini. Udah kurang ramah liatin saya. Kamu marah?”. Speechless saya mendengar komentar-komentar tersebut. Termasuk beberapa adik letting yang biasanya sangat akrab pun berkata demikian. Hmm, saya pun bingung.

Tepat 31 September saya meng-upload jurnal seperti yang Doping inginkan. Btw, itu adalah Annual International Conference (AIC) yang diadakan di kampus tempat saya berkuliah. Sebenarnya saya tidak begitu tertarik, tetapi demi keberlangsungan kehidupan saya untuk seminar hasil, saya pun memenuhi permintaan Doping. Karena pada akhirnya saya belajar dari pengalaman, bahwa untuk mendapat restu darinya, saya harus melakukan permintaannya. Begitulah cara bekerjanya. Keep smile saja ya.

(Hei, apakah kalian pernah melakukan hal yang sama?)

Saya masih dilanda rasa was-was, tentu saja tentang ‘jadi tidak jadinya’ tentang target saya. Begitu selesai meng-upload jurnal dan selesai membuat hasil penelitian, saya langsung menghubungi Doping, namun kali ini Doping 2 yang selalu dan senantiasa saya repotkan. Hari ini saya membuat janji ingin menemuinya, kemudian ia langsung mencorat-coret lembaran-lembaran tersebut dihadapan saya. Setelah cukup paham, dengan tenaga dan keberanian yang entah dari mana saya langsung bertanya “Bu, ini langsung saya revisi. Apakah Ibu besok ada waktu, saya ingin konsul hasil revisian kembali.” (Btw, Doping 2 saya adalah seorang Ibu). Cukup beberapa detik untuk memikirkan niat dan pertanyaan saya (mungkin dalam hati sudah bertanya-tanya, ‘ini mahasiswa niat sekali ngerjain skripsinya’) kemudian ia memberi jawaban “Baik, besok pukul 12”. ‘YES’ saya berteriak bahagia dalam kecil, tetapi tetap tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia di raut wajah. Sesaat, ia hanya tersenyum melihat wajah bahagia saya.

To be continued

No comments:

Post a Comment