Jika ada yang bisa saya minta
saat ini adalah, saya ingin menghabiskan waktu denganmu lagi, seperti dahulu.
Mondar mandir mengitari jalanan, duduk ditempat-tempat favorite, berbagi cerita, mengupas buah mangga, melakukan aksi
drama yang tidak pernah habis. Di sana, saya akan menemukan waktu dimana kamu
bisa menerima segala kekurangan saya. Menghapus tetes-tetes embun yang pernah
terjatuh, memeluk dengan hangat.
Well,
dulu saya tidak pernah begitu memuji hal-hal sederhana tentang kamu. Tetapi
sekarang, saya merasa kehilangan moment tersebut. Ada banyak hal yang telah
kita lewati, lantas sekarang hanya tinggal genggaman kosong yang begitu semu.
Wajahmu tak lagi bisa sedekat yang pernah kita lalui. Saya bahkan tidak bisa
menyentuh rambut hitammu lagi. Dan ternyata, beberapa jam setelah kau pergipun
tak mampu membuat saya menepikan hati.
Saya ingat, ada momen dimana
saya benar-benar sayang, dan ingin melindungi kamu. Membuat hari mu penuh warna
dan tawa. Bodohnya, kerap kali kamulah yang membuat hari saya semakin berwarna
dan penuh tawa. Kamulah yang telah menyayangi saya sebesar yang kamu mampu.
Terimakasih telah “hadir” dan mengisi lembaran demi
lembaran setiap perjalanan saya. Pada akhirnya waktu akan terus berjalan dan
kesedihan yang kian lelah akan kembali pulang. Maaf, pernah menjadi seorang
pengecut, meleburkan semua rasa sayang karena sebuah rasa kecewa. Tetapi
setidaknya, saya pernah menjadi salah satu lembaran dalam buku perjalananmu,
kan?
* Untuk kamu, H
Semoga rindu saya tidak bermekar setengah hati
No comments:
Post a Comment