Sunday, January 15, 2017

(Jangan) Berhenti

Kau bisa pergi dari masa lalu. Tapi langkah yang kau tapaki selalu di rindu kenangan. Kau bisa berlari dari masa lalu. Tapi bayangannya selalu menghantuimu.
Ingat kau punya pilihan

Bola matanya memecah kesunyianku. Seakan ada sinar harapan pada pelupuk matanya. Bukan de javu. Tetapi keberadaannya seolah membawaku kembali ke waktu itu.
sayup-sayup, pelan, bibirnya mengucap namaku. Posisiku yang menunduk membuatku menoleh padanya. Bibirnya tersenyum tipis, menanyakan kabar. Ku angguk sambil menjawab pertanyaannya. Bola matanya tak henti menatap. Apakah wajahku belepotan sesuatu? Tubuhku menjadi ragu.

Matanya masih tak berhenti. Melekat, seakan memahami semua bahasa tubuhku. Aku terpaku.

Pelan, aku bergumam kecil.
Pertanyaan kedua keluar dari bibirnya kembali. Aku menjawab ragu. Matanya seakan menolak.
Ia kembali bertanya, tidak puas dengan jawabanku.
Kali ini, ku jawab pasti.

Tenang.

Semuanya baik-baik saja, jangan khawatir.
END

No comments:

Post a Comment