Kau bisa pergi dari masa lalu. Tapi langkah
yang kau tapaki selalu di rindu kenangan. Kau bisa berlari dari masa lalu. Tapi
bayangannya selalu menghantuimu.
Ingat kau punya pilihan
Bola
matanya memecah kesunyianku. Seakan ada sinar harapan pada pelupuk matanya.
Bukan de javu. Tetapi keberadaannya seolah membawaku kembali ke waktu itu.
sayup-sayup,
pelan, bibirnya mengucap namaku. Posisiku yang menunduk membuatku menoleh
padanya. Bibirnya tersenyum tipis, menanyakan kabar. Ku angguk sambil menjawab
pertanyaannya. Bola matanya tak henti menatap. Apakah wajahku belepotan
sesuatu? Tubuhku menjadi ragu.
Matanya
masih tak berhenti. Melekat, seakan memahami semua bahasa tubuhku. Aku terpaku.
Pelan,
aku bergumam kecil.
Pertanyaan
kedua keluar dari bibirnya kembali. Aku menjawab ragu. Matanya seakan menolak.
Ia
kembali bertanya, tidak puas dengan jawabanku.
Kali
ini, ku jawab pasti.
Tenang.
Semuanya
baik-baik saja, jangan khawatir.
END
No comments:
Post a Comment