Saturday, December 31, 2016

Is It True?

“Penantian tidak berakhir lelah. Penantian hanya berakhir tiada arti bila tak bermakna” - Kem
Mengapa kau datang lagi? Kemarin kau yang meminta untuk menjauh, melupakanmu. Kau yang memintaku untuk menjaga jarak ini. Sebab jalan satu-satunya yang telah kau tempuh adalah semata mencari kebahagiaan.
Mengapa kau kembali datang? Sebab luka yang pernah kau torehkan kini perlahan memudar. Sebab rasa yang kau berikan kini mulai reda menggema dalam mimpiku.
Aku sudah belajar bagaimana berjalan jauh dari mu, bahkan berlari, berjalan mundur tiada arti. Mengapa kau kembali datang? Membuat langkahku tertahan.
Mengapa kau kembali hadir? Menyeretku kembali pada masa lalu. Padahal kemarin kau yang memintaku untuk melupakanmu. Lupakahkau permintaan kejammu itu? Aku sudah hampir lelah menanti ulur tanganmu kembali, berharap semua ini lelucon. Tapi, kau patahkan juga mimpi yang sudah ku tumbuhkan. Pahadal, tak ku hiraukan lagi kebahagianmu, tetapi mengapa kau hadir kembali? Sebab bahagiamu sia-sia saja tanpa diriku?
Mengapa kau sengaja menyebut namaku lagi? Apa aku harus mengatakan hal yang sama? Atau kau sengaja mengatakannya untuk membuatku terluka kembali? Aku sudah terlalu lelah agar bisa lupa. Tetapi terasa sia-sia ketika hadirmu kembali menoreh tinta.
Mengapa kau ucapkan rindu kembali? Padahal aku sudah hampir gila kehilanganmu, dan nyaris gila melupakanmu. Apakah ini alasanmu untuk membuatku benar-benar gila?

No comments:

Post a Comment