Library is a garden, there is food for the brain –kem
Membaca, menyatukan perasaan dan naluri. Bahkan membaca dilahirkan dalam pangkuan seorang ibu dan ayah yang cerdas, tidak heran hubungan perasaan dan naluri berkorelasi positif. Lantas, mengapa membaca menjadi alasan bagi sebagian orang untuk mengeluh? Bukankah kita percaya, buku adalah jendela dunia?!
Membaca, tidak pernah mengenal usia. Karena pada waktu muda maupun tua, membaca selalu menambah pengetahuan.
Membaca juga tidak pernah mengenal ‘SIAPA‘. Apakah orang normal maupun tunanetra, presiden maupun rakyat, dosen maupun mahasiswa. Karena membaca, adalah mereka yang setia berjalan pada pengetahuan.
Dan
Membaca, menjadi tempat favorit bagi mereka yang selalu bertahan pada perjuangan, bukan pada tangis kekalahan.
Perpustakaan Universitas Syiah Kuala (Pustaka Unsyiah) mengunggulkan pengetahun/knowlegde sebagai landasan untuk siapa saja yang memiliki kemauan.
![]() |
Pustaka Unsyiah (depan) |
Meskipun perpustakaan ini berada di Unsyiah –salah satu perguruan tinggi negeri di Aceh, pengunjung boleh berasal dari mana saja. Artinya, bukan hanya mahasiswa dan akademisi unsyiah yang dapat memanfaatkan perpustakaan ini, namun masyarakat umum juga. Faktanya, jumlah pengunjung secara statistik yang dapat dilihat di sini berasal dari mahasiswa UIN Ar-Raniry dan tamu lainnya.
![]() |
Kenaikan jumlah pengunjung Perpustakaan Unsyiah |
Kenapa “Knowlegde is free at Unsyiah Library?“
Ini jawabannya:
Di sana (dari lantai 1 sampai 3) ada beribu-ribu buku bacaan, baik fiksi maupun nonfiksi yang berjajar rapi di rak buku. Selain itu terdapat jurnal-jurnal yang dapat diakses dengan mudah untuk keperluan mahasiswa dan dosen. Semua fasilitas itu dapat digunakan secara cuma-cuma alias gratis.
Bagian yang paling saya sukai adalah “OPAC (Catalogue Online)“ dan “Help Desk“. Karena ada banyak lorong dan rak yang tersusun buku, terkadang mahasiswa (termasuk saya) sempat kebingungan untuk mencari buku yang dibutuhkan, bahkan disaat genting. Kehadiran OPAC ini menjadi keuntungan yang baik bagi mereka tanpa harus menjelajahi satu persatu rak untuk mendapatkan buku. Meskipun pada depan rak buku sudah tertera kelompok-kelompok buku, namun OPAC berupa komputer pencari ini lebih efektif digunakan. Kita dapat meng-access-nya dengan mengetik kata kunci buku yang diinginkan. Kemudian akan muncul hasil pencarian –biasanya sampai beberapa buah buku– dan pilih buku yang diinginkan, catat No. Kelas/DDS/No. Panggil. Setelah itu kita dapat langsung mencarinya di rak. Jika ada kendala pada letak buku tersebut, kita dapat meminta bantuan pada “Help Desk“.
Setiap tempat pasti punya cerita, dan saya memiliki tempat favorit di pustaka unsyiah yang hampir setiap hari dikunjungi yaitu “Ruang Baca“. Kenapa? Karena di sinilah saya bersama teman-teman sering berkumpul untuk membuat tugas. Mulai dari tugas pribadi yang sering kami kerjakan bersama, tugas kelompok, bahkan belajar untuk menghadapi kuis dan ujian.
Ruang baca hampir setiap hari dipenuhi oleh sekumpulan orang yang membuat grub-grub kecil untuk berdiskusi. Ya, diskusi. Hanya di ruang ini orang-orang diperbolehkan ribut alias berdiskusi. Jadi tidak heran ketika kami akan menghadapi ujian, ruang baca menjadi tempat favorit yang kami singgahi untuk saling berdiskusi dan belajar. Bahkan, karena terlalu ramai terkadang harus mengalah untuk tidak belajar di dalam ruang baca.
Tetapi jangan khawatir, ada tempat lain yang bisa ditempati untuk belajar. Tempat ini terbatas, karena selain setiap lorong hanya memiliki 3 kursi, suasana di sini cukup tenang dan tidak boleh ribut. Tempat seperti ini cocok untuk mereka yang membutuhkan konsentrasi dan ketenangan.
Oo iya, selain beberapa tempat di atas yang menjadi bagian favorit saya, ada hal lain yang harus saya bagi di sini. “Relax and Easy“ nya Unsyiah Library. Jadi, buat kamu-kamu yang punya bakat (apa saja) bisa nampil di sini setiap hari rabu pukul 14.00 wib sampai dengan selesai. Misalnya kamu punya band akustik, bisa nyanyi bisa main alat musik, atau kamu jago baca puisi, berpantomim, menari dan sebagainya. Pustaka Unsyiah bisa membantu kamu-kamu yang ingin menyalurkan bakatnya, apa saja. Kegiatan ini sudah menjadi rutinitas yang dilakukan setiap rabu siang. Jadi jangan khawatir takut membuat keributan di pustaka. Justru kegiatan seperti ini telah mendapat dukungan yang begitu baik setelah melewati dilemati pro-kontra.
Jadi tunggu apalagi?
Berbagai macam fasilitas di Pustaka Unsyiah bisa di akses secara gratis.
Wifi apalagi? Hanya perlu klik “connetc“ dan akan tersambung tanpa password.
No comments:
Post a Comment