Dear
penghujung 2015
Berjalanlah jika
kakimu mampu melewatinya, berlarilah bila kakimu mampu melaluinya –kem
Hidup yang rumit, yang sulit, yang penuh misteri. Semuanya
tentang segala hal yang bersifat abstrak. Barangkali akan ada masa kekontrasan
untuk menatap jalur yang lebih bening dan kontras tanpa harus melewati kepulan
debu serta terpaan badai. Dan barangkali, ke-abstrak-an ini juga jalan-Nya,
yang harus kita tempuh bersama pelangi, itu pun jika berhasil menatapnya dalam
mendung yang tebal.
Hey, kamu
yang mungkin tengah duduk sambil memutar vidio dalam kepalamu tentang kenangan bersama
orang-orang tercinta. Sedetik, semenit, sejam, seharipun, vidio tersebut enggan
untuk di‘pause’ kan. Faktanya, vidio
tersebut adalah memori yang seakan akan bisa ter-delete suatu saat nanti, meski
tanpa kau sadari. Ah, ya, mungkin tidak. Tetapi, vidio tersebut lambat laun
akan memudar seiring perjalanan usia.
Hey, kamu
yang mungkin tengah gelisah, merasa menyesali waktu yang telah berlalu. Berhentilah
menatap diri sendiri seakan menjadi manusia paling tidak beruntung. Setiap rintik
hujan yang jatuh ke bumi tidak pernah menjadi bencana, kecuali mereka yang
menciptakannya. Jadi, biarkan rintik-rintik tersebut bebas menari-nari di pipi
mu untuk sesaat, sesaat yang kau rasa cukup untuk hanyut dalam kesedihan ini. Bersabarlah,
nikmat hujan selalu menjadi penyelamat kemarau. Yakinlah pada sang pencipta
waktu, yang masih memberimu kesempatan.
Hey, kamu
yang entah kenapa selalu saja membuat saya menangis sendiri ketika menatap
kesedihanmu. Percayalah, setelah hujan terbitlah pelangi. Yang perlu kau
lakukan adalah mencarinya, sang warna yang melambung pada langit megah. Raihlah
ia semampu yang kau bisa, seperti yang pernah kau lakukan dahulu.
Dear, kamu.
Ini akhir tahun yang berat. Akhir tahun yang belum
pernah kau lalui ditahun tahun sebelumnya. Bahkan setelah ini, mungkin mimpi
buruk akan menjadi hiasan gelap dalam malammu. Tetapi, untuk apa? Untuk apa
mencoba terlihat baik-baik saja jika benar hati dan jiwamu terluka parah? Berdirilah
di sisi mereka yang mampu menerimamu apa adanya, bukan pada mereka yang
menerima segala kebahagiaanmu saja. Genggamlah tangan mereka yang masih merangkulmu
di saat terpuruk seperti ini, bukan pada
mereka yang hanya tertawa saat kau berada di roda atas.
Semoga setelah semua ini, justru membuatmu semakin
kuat dalam melewati segalanya. Biarkan vidio-vidio tersebut terus berputar
dalam memorimu, agar kau tak pernah lupa bagaimana rasa bahagia serta luka yang
pernah menjadi selimut akhir tahun ini.
NP:
untuk kamu, semoga Tuhan menempatkan posisinya ditempat terbaik, syurga. Jangan menyerah,
ambilah waktu sebanyak yang kau butuhkan, kemudian bangkitlah kembali.
By my side.
No comments:
Post a Comment