Bagi sebagian orang "kepercayaan" adalah salah
satu harta dalam hidup. Adalah udara yang mengalir dalam setiap hembusan
nafas.
Adalah segala kebutuhan untuk dapat bertahan dari amuk para
modernisasi.
Adalah apa yang mereka butuhkan bukan hanya sekedar
formalitas.
Kepercayaan
yang terjalin tidak semudah menuangkan air dalam gelas hingga berceceran
dilantai. Tidak semudah menulis sebuah tanda 'titik'. Tidak semudah ketika
memikirkan kebahagiaan di dalam kebahagiaan. Tidak semudah apa yang pernah
dipikirkan oleh orang-orang yang hatinya dengan teguh mengatakan “tidak”
terhadap sosok yang pernah mengecewakannya.
Lantas kemana sebuah kepercayaan akan pulang ketika rumah untuknya berpulang telah ditempati oleh sebuah kecurigaan?
Hadapilah rintangan ini. Kita butuh kepercayaan, butuh untuk
saling percaya.
Hadapilah segala kendala ini. Kita masih seonggok batu
kerdil yang semakin lama semakin terkikis oleh rintikan hujan yang lembut.
Semakin terkikis hingga lupa bahwa dahulu kita pernah menaruh kepercayaan pada
rintik hujan yang mempertemukan kita.
No comments:
Post a Comment