“Sometimes
life just smiled at
you at certain times. Sometimes life can also forget that smile later”
Berbicara tentang apa yang
sedang manusia kelola dalam hidupnya, tidak pernah jauh dari mimpi. Memikirkan mimpi,
berangan-angan, mencoba meraihnya, kemudian hanya ada 2 pilihan, sukses dan
gagal. Peluang sukses dan gagalnya selalu tidak pernah melebihi angka 1. Lalu,
apa bedanya? Mungkin tergantung dari usaha ‘mencoba meraih’ tersebut. Bisa jadi
itu penentu segalanya. Atau bisa juga karena ke-lucky-an mungkin. Ya istilahnya, sedang beruntunglah, sehingga
jawabannya yang didapat adalah “sukses”. Tetapi itu semua tidak pernah terlepas
dari takdir. Bahwa pada akhirnya, takdir Tuhan-lah yang menentukan segalanya.
Playing the music
“Magic – Rude”
Why you gotta be so
rude
Don’t you know I’m
human too
2 baris lagu ini benar-benar
sedang mencerminkan suasana hati saya saat ini.
‘Mengapa harus sekasar itu? Saya
masih manusia kok’ *Tears
Huuuuuufftttt *Helaan nafas
yang panjang
Lagi-lagi mimpi harus
terhalangi oleh berliku-liku penghalang. Apa? Really?
Pikiran saya sedang hampa,
sedikit kacau dan tidak beraturan. Ternyata ice
cream tadi siang belum sepenuhnya memulihkan pikiran saya yang hampa ini (Read : Kode – wanna ice cream). Ya, itu hanya bagian ice cream yang sangat saya butuhkan. Lebih dari sekedar butuh
sejujurnya, mungkin bisa digantikan dengan kalimat ‘itu adalah ice cream yang begitu sangat sekali saya
butuhkan’, bagaimana? Efektifkah?
Oke lupakan.
Tulisan ini hanya sepenggal
cerita tentang begitu hampanya pikiran saya saat ini. Setelah melewati berhari-hari
dengan usaha maksimal, namun masih belum maksimal. Begitukah? Pantaskah usaha
dan pengorbanan selama ini dikatakan maksimal?
Semoga semua yang berjalan
esok hari adalah hasil terbaik dari doa dan usaha yang sudah saya lakukan. Semoga
takdir baik bisa tersenyum dan merangkul saya segera.
No comments:
Post a Comment