Ketika kita
berpikir, itu jelas yang beramain adalah pikiran kita.
Ketika kita
merasakan, itu juga jelas yang bermain adalah perasaan kita.
Tetapi, jika
kita termenung, siapakah yang bermain dalam diri kita?
Haha ini
pertanyaan gokil. Ada ada aja.
Hati kita
kadang pernah berdusta. Berdusta kepada siapa? Mungkin kebanyakan pada diri
sendiri. kenapa? Karena bagian dari diri kita pernah merasakan apa itu kekecewaan.
So, terkadang kita sering menipu diri kita sendiri dengan harapan harapan yang
sudah jelas itu tidak akan mungkin. Untuk apa? Untuk membahagiakan diri
sendiri.
Ya sebenarnya
itu bukan masalah. Enggak ada yang salah kok, enggak ada yang larang, bahkan
dalam undang undang pun tidak ada larangan untuk siapa saja yang ingin
membahagiakan dirinya masing masing. Namun dengan cara yang seperti apa?
Menipu diri
sendiri dengan sebuah harapan mungkin tidak akan begitu menyakitkan. Kita hanya
butuh waktu, mungkin untuk melupakan sakit ini.
Ya menipu diri
sendiri juga bukan hal yang merugikan orang lain bukan. Kalaupun ada pihak yang
merasa dirugikan itu ya diri kita sendiri, si penipu penipu diri ini.
Kita bisa aja
sebenarnya ngebahagiain diri dengan berbagai cara, termasuk salah satunya
dengan menipu diri sendiri. Ya maksudnya bukan menipu nipu yang bagaimana. Tetapi,
yang menipu diri sendiri dengan meyakini diri sendiri tentang hal hal apa aja
yang seharusnya terjadi seperti ini, tetapi kita meyakininya seperti itu. Untuk apa?
Untuk membahagiakan diri sendiri. Seperti itu.
No comments:
Post a Comment