Rasanya hidup seperti menjadi semakin kompleks, atau
hanya aku saja yang terlalu berlebihan.
Ini masih mengungkit tentang postingan sebelumnya.
Aku masih, saat ini masih merasa, rasanya bagian diriku
hilang. Aku, merasa bukan aku saat ini. Aku merasa egois, aku merasa mudah
marah, aku tak dapat menahan emosi yang datang. Aku, bukan aku.
Dia, aku, kami masih sama. Kami dalam satu dunia, tapi
kami berbeda dunia. Ya kalian pasti bisa mengartikannya sendiri. Ini terlalu
sulit bagiku. Sulit. Kalian tau pasti bagaimana rasanya ketika menghadapi suatu
kesulitan di dunia ini bukan? Inilah yang sedang aku rasakan.
Setiap berjumpa dengannya,rasanya aku ingin kami
kembali. Kembali seperti aku yang dulu, kembali seperti dia yang dulu. Aku rindu
kami yang dulu. Kami yang masih dan sering bersama, kami yang selalu tertawa
bersama, kami yang juga selalu membagi kesedihan. Aku merindukannya, aku
merindukan waktu itu. Aku rindu.
Betapa rindu ini membuatku menjadi seseorang yang aku
tau, ini bukan diriku. Betapa aku rindu. Andai kamu tau teman, aku
merindukanmu, aku merindukan waktu kita yang dulu.
Masih terbayang dibenakku dengan jelas, tawamu, candamu,
tangismu, nasihatmu, ajakanmu, rengekanmu, semua tentang mu. Teman, kau tau? Hati
ini, jiwa ini, teramat merindukanmu. Merindukan kita yang dulu. Kau tau? Meskipun
setiap hari kita berjumpa, aku tau, itu bukan kamu, kamu yang seperti dulu. Walaupun
setiap hari kau masih berbicara dan mungkin tersenyum padaku,tapi itu bukan
bicara mu dan tawa mu pada ku yang dulu. Itu bukan kamu teman. Rindu ini tak
terhapus dengan hanya kehadiranmu setiap hari yang jelas jelas itu bukan kamu.
Dunia ini seperti elegy segi seribu mungkin, dimana
berbagai dimensi, ruang dan tempat. Untuk mu, untuk ku yang mulai terpisah,
semakin terpisah.
Teman, kau tau? Dibalik keegoisan ku ini, aku masih
sayang padamu teman, aku masih selalu merindukanmu, aku masih mengharapkan
waktu itu teman, aku masih ingin kita kembali seperti dulu, aku masih menyimpan
berjuta tawa canda air mata dan nasihat yang selama ini hanya ingin ku berikan
untukmu. Aku masih menyimpan kenangan kebahagiaan kita bersama dulu. Aku, masih
begitu merindukanmu.
Bagaimana caranya aku melepas rindu ini padamu?
Adakah tempat di relung jiwamu yang masih tersisa untuk
ku?
Adakah tempat di hati mu yang masih ingin berbagi rasa
denganku?
Adakah ceritamu yang masih bisa ku dengar?
Adakah nasihat yang masih bisa ku berikan kepadamu?
Adakah tangisan yang masih bisa kita bagi?
Teman, adakah tempat dan waktu untukku agar bisa
bersamamu, seperti kita dulu. Kita yang dulu teman…
No comments:
Post a Comment