Seperti hujan ini,
Saat ini
Perasaan ku terbendung
Dan kembali mengalir setelah
bendungan itu pecah
Tembok mungkin bisa saja kokoh
menahan bendungan ini,
Tapi mungkin,
Kekuatan perasaan ini lebih kuat,
Kekuatan perasaan ini ingin segara lepas,
Mengalir bersama arah angin
Siapa yang tau?
Hujan terkadang juga menangis di
balik hujannya
Hujan terkadang berteriak di balik
guntur dan halilintar?
Siapa yang tau?
Jika aku melakukan hal yang sama
seperti hujan?
Ketika aku menangis dalam tangisku?
Ketika aku tertawa dalam tawaku?
Apakah aku bisa menggapai tangis mu
dalam tangis ku?
Atau,
Apakah aku bisa menggapai tawa mu
dalam tawa ku?
Dalam gelombang bendungan ini,
Setiap sanksi punya mata dan hati
Mampu menatap dan bergejolak
Bahkan setiap debit air ini
Mungkin tangan bisa saja tak sanggup
menggapai
Tapi hati?
Hati tidak hanya sekedar bisa
melihat,
Tidak hanya sekedar bisa menyimpan.
Apalagi hanya sekedar menangis
Hati bisa melakukan lebih dari itu,
Dan perasaan?
Apa kau pernah tau?
Terkadang perasaan ini selalu merasa
bersalah
Selalu merasa ingin marah
Selalu merasa sedih
Selalu merasa bahwa air mata ini
bukan akhirnya
Pasti ada jalan
Seperti bendungan itu,
Meskipun kokoh,
Kekuatan perasaaannya tak ada yang
tau
Meski rapuh,
Meski terluka,
Meski hampa,
Meski hujan terus menangis dalam
tangisnya,
Perasaan ini selalu tegar,
Meskipun berusaha untuk tegar…
No comments:
Post a Comment